Bahasa Arab Dasar PART 1 Mudzakkar dan Muannats

Kata Pengantar

Dalam suatu pepatah arab disebutkan, “al ilmu shoydun wal kitabatu qoyduhu, qoyyid shuyudaka bil hibalil watsiqoh.” Jika diterjemahkan secara bebas dapat diartikan bahwa ilmu adalah hewan buruan sedangkan tulisan atau catatan adalah pengikatnya, ikatlah buruanmu dengan kuat agar tidak hilang. Melalui pepatah tadi dapat dipahami bahwa menulis adalah skill atau kemampuan yang mutlak dimiliki sebagai modal dasar untuk mendalami suatu ilmu.

Bahasa arab sebagai salah satu bahasa dunia telah digunakan sebagai bahasa akademik dimana berbagai produk-produk ilmiah telah ditulis dengan menggunakan bahasa ini. Menguasai tulisan bahasa Arab ini menjadi lebih urgent karena aksara yang digunakan adalah huruf hijaiyah dan bukan huruf latin. Sehingga, menguasai tulisan bagi bahasa-bahasa yang tidak menggunakan aksara latin seperti Jepang ataupun Cina adalah hal yang paling mendasar sebelum masuk ke materi bahasa itu sendiri. Ibarat sebuah bangunan, menguasai tulisan arab adalah fondasi dasar yang harus dibangun secara kokoh.

Modul ini pada dasarnya adalah catatan pribadi yang dibuat oleh penulis selama menjadi pengajar bahasa arab baik di lembaga kursus dan lembaga pendidikan formal lainnya. Pengalaman mengajar itu mendorong penulis untuk membuat suatu metode ataupun pola belajar menulis arab atau yang dikenal dengan imla melalui cara yang sistematis dan semudah mungkin. Semoga modul yang singkat ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang ingin belajar bahasa Arab. Wassalam.

BAB I

MENGENALI HURUF HIJAIYAH

Hal paling mendasar dalam pelajaran imla adalah kemampuan untuk mengenali dan membedakan huruf-huruf yang didiktekan oleh guru atau penutur. Dalam imla, seorang murid tidak diwajibkan mampu mengucapkan huruf hijaiyah secara fasih. Ia hanya dituntut untuk bisa mengenali huruf yang disebutkan tanpa bisa harus fasih mengucapkannya. Jika mampu mengucapkannya secara fasih itu adalah nilai tambah.

Kemampuan mengenali perbedaan satu huruf hijaiyah dengan huruf lainnya ini menjadi penting karena banyak sekali dari huruf hijaiyah tersebut yang terkesan sama jika didengarkan. Karenanya, kunci keberhasilan di dalam imla adalah dengan tidak hanya mendengarkan apa yang diucapkan namun juga memperhatikan mulut guru atau penutur ketika melafalkan kata atau kalimat.

Berikut adalah huruf-huruf yang terkesan sama jika diucapkan. Dari beberapa huruf tersebut mungkin ada yang bisa dibedakan dengan mudah jika berharokat fathat. Namun apabila berharokat dhomah (u) atau kasroh (i) menjadi lebih sulit untuk dibedakan :